SEJARAH
Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada merupakan salah satu unit fungsional sebagai penyelenggara
pendidikan dokter spesialis di Indonesia.
Dalam perkembangannya sesuai
dengan misi pendidikan, pelayanan dan penelitian Bagian Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada / RS. Dr. sardjito Yogyakarta
berkembang untuk membentuk beberapa sub Bagian yaitu :
-
Sub Bagian Bedah
Digestif
-
Sub Bagian Bedah
Onkologi
-
Sub Bagian Bedah
Anak
-
Sub Bagian Bedah
Thorak dan Vaskular
-
Sub Bagian Bedah
Plastik
-
Sub Bagian
Urologi
-
Sub Bagian Syaraf
-
Sub Bagian
Orthopedi
Mengingat bahwa sampai tahun 2004, jumlah spesialis
Bedah Anak di seluruh Indonesia hanya 35 orang untuk melayani 220 juta penduduk
Indonesia, maka untuk percepatan penambahan jumlah Spesialis Bedah Anak dalam
rangka memenuhi kebutuhan nasional, Sub Bagian Bedah Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada / RS. Dr. Sardjito Yogyakarta berpartisipasi aktif
untuk ikut memenuhi kebutuhan nasional tersebut.
Bila dilihat perbandingan jumlah
Spesialis Bedah Anak di Indonesia dengan jumlah Penduduk Indonesia saat ini, maka seorang
Spesialis Bedah Anak harus melayani 6.300.000 penduduk. Dibandingkan dengan
Negara-negara tetangga seperti Singapura,
Taiwan dan
Hongkong rata-rata seorang Spesialis Bedah Anak hanya melayani 400.000
penduduk.
Masalah lain adalah penyebaran
Spesialis Bedah Anak di Indonesia yang tidah merata akibat sedikitnya Spesialis
Bedah Anak yang tersedia sehingga sampai saat ini di Papua, Nusa Tenggara
Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau, Kalimantan (kecuali Kal Sel), Sulawesi (
kecuali Sul Sel), dan Aceh belum mempunyai Spesialis Bedah Anak.
Dengan pertimbangan-pertimbangan
pemikiran diatas maka Sub Bagian Bedah Anak Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada / RS. Dr. Sardjito Yogyakarta berusaha untuk berperan aktif dalam
rangka memenuhi kebutuhan Nasional akan tersedianya Spesialis Bedah Anak di
Indonesia.
Pada tanggal 27 Juli 2004,
Muktamar Perhimpunan Bedah Anak Indonesia di Padang telah menyetujui untuk
membuka Pusat Pendidikan Dokter Spesialis Bedah Anak di Bagian Bedah Fakultas
Kedokteran Universitas Gadjah Mada / RS. Dr. Sardjito Yogyakarta yang diperkuat
dengan Surat Penunjukan Pusat Pendidikan Nomor : 027/PERBANI/VII/2004.
Majelis Kolegium Kedokteran
Indonesia (MKKI) telah mengadakan rapat pada tanggal 1 September 2004 di Jakarta dan telah mengesahkan terbentuknya Kolegium Bedah
Anak Indonesia
dengan Surat Keputusan Nomor : 011/S.Kep/MKKI/IX/2004 dan sebagai tindak
lanjutnya akan dibuka Program Studi Spesialis Bedah Anak di beberapa Fakultas
Kedokteran yang memenuhi syarat. Hal ini telah diperkuat dengan surat dari MKKI kepada
Ketua Komite Pendidikan Kedokteran Indonesia Nomor : 88/MKKI/X/2004 pada
tanggal 6 Oktober 2004.
Pada tanggal 8 Maret 2005 Ketua
TKP.PPDA melalui suratnya Nomor : UGM/KU/305/TL/03/02 telah memberikan waktu
kepada Sub Bagian Bedah Anak Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, untuk
mempresentasikan persiapan-persiapan dalam rangka pembentukan Pusat Pendidikan
Program Studi Bedah Anak di Fakultas Kedokteran Universtas Gadjah Mada.
Pada tanggal 28 April 2005,
Ketua Senat Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, melalui surat Nomor :
UGM/KU/82/SF/05/02, telah memberikan waktu kepada Sub Bagian Bedah Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada untuk mempresentasikan persiapan-persiapan pembentukan Pusat
Pendidikan Program Studi Bedah Anak di Bagian Bedah Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada / RS. Dr. Sardjito Yogyakarta.
Melalui surat ketua Kolegium
Ilmu Bedah Anak Nomor : 064/Kolegium/PERBANI/XII/2005 Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada telah ditetapkan sebagai salah satu pusat Pendidikan
Program studi Bedah Anak yang merekrut peserta didik dari dokter umum melalui
seleksi TK.PPDS sambil menunggu proses pengesahan sesuai ketentuan yang
berlaku.
Melalui surat Departemen Pendidikan Nasional
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Nomor : 3744/D/T/2006 Memutuskan Bahwa :
Memberikan ijin penyelenggaraan Program-program Studi Spesialis Bedah Anak pada
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Melalui Surat Keputusan Rektor
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Nomor : 526/P/SK/HT/2008
SK rector tentang Penetaan dan Penetapan Kembali Izin Penyelenggaraan Program
Studi Ilmu Bedah Anak di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
TUJUAN PENDIDIKAN
Program Studi Bedah Anak di
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah mada / RS. Dr. Sardjito Yogyakarta
mempunyai tujuan :
- Tujuan Pendidikan Umum (TPU)
Setelah menyelesaikan Program Pendidikan di harapkan
menghasilkan seorang Dokter Spesialis Bedah Anak dengan kriteria berikut :
mempunyai rasa
tanggung jawab dalam pengalaman ilmu (aksiologi) kesehatan sesuai dengan
kebijakan pemerintah berdasarkan UUD’45, PANCASILA dan SISTEM KESEHATAN
NASIONAL (SKN).
Mempunyai
pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotor) serta sikap jujur (afektif )
sehingga dapat memahami dan memecahkan masalah kesehatan secara holistic,
akademis, dan professional, serta selanjutnya dan mengamalkan ilmu kesehatan
secara maksimal kepada masyarakat.
Mampu merencanakan,
menentukan dan melaksanakan pendidikan dan penelitian secara mandiri dan
mengembangkan ilmu ke tingkat akademik dan professional tertinggi.
Mampu
mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan etik ilmu dan etik profesi
kedokteran.
- Tujuan Pendidikan Khusus (TPK)
Memahami pengetahuan dasar, umum dan khusus yang
berhubungan dengan kelainan-kelainan Bedah Anak, serta mengikuti perkembangan
ilmu dan teknologi kedokteran dalam upaya pencegahan, pengobatan kuratif,
peningkatan dan pemeliharaan kesehatan serta rehabilitasi sehingga masyarakat
menjadi sehat fisik, mental dan sosial.
Mampu
melaksanakan pengumpulan data klinis, melakukan analisis, menyimpulkan dan
menyelesaikan permasalahan kasus-kasus Bedah Anak baik yang efektifmaupun kasus
gawat darurat.
Mampu bertanggung
jawab dalam melakukan profesi system pelayanan kesehatan dengan menunjukkan
sikap humanistik, perilaku dan moral sesuai dengan etik profesi kedokteran.
Mampu melakukan
penelitian serta mempunyai minat untuk mengembangkan pengalaman belajarnya
sehingga dapat mencapai tingkat pendidikan akademik dan professional tertinggi.
Serta memahami keterbatasan Ilmu Kedokteran masa kini.
Membantu
mengembangkan ilmu kesehatan secara aktif dalam berbagai jenjang pendidikan.
Mampu
mengorganisir dan terlibat langsung dalam ruang lingkup Bedah Anak.
STAF PENGAJAR
Staf Pengajar Bagian Bedah
Anak :
- dr. Rochadi, Sp.B., Sp.BA
- dr. Akhmad Makhmudi, Sp.B., Sp.BA
- dr. Nunik Agustriani, Sp.B., Sp.BA
- dr. Andi Dwihantoro, Sp.B Sp.BA
- dr. Candra Adipurwadi Sp.BA
- dr. Muhammad Mansyur, SU
- dr. Docky Mooh Rizal
- dr. Sugiri Mangunsudiarjo, Sp.PA (K)
- dr. Abu Tholib, M.sc.Ph.D,Sp.MK
- dr. Bambang Suryono S. Sp.An,KIC,Mkes.KNA
- dr. Endy Moeljono,Sp.Rad(K)
- Prof. Dr.dr. Marsetyawan,HNES,MSc.Ph.D
- dr. Supomo,Sp.B-KBTV
SILABUS
I. Sub Divisi
Bedah Gastrointestinal Anak
1. Tujuan :
Memberikan pengetahuan yang menyeluruh tentang konsep
dan prinsip bedah yang berhubungan dengan kelainan sistem gastrointestinal pada
anak sehingga peserta :
a. Mempunyai hubungan pengetahuan dan pengertian tentang
kelainan bedah sistem gastrointestinal pada anak dan pengetahuan klinik umun
lain yang berhubungan dengan kelainan tersebut.
b. Mampu melakukan pemeriksaan, membuat diagnosis dan
merencanakan pengelolaan terhadap kasus-kasus kelainan brdah digestif pada bayi
dan anak.
c.
Mampu
melaksanakan perawatan perioperatif kasus-kasus bedah gastrointestinal pada
anak sehingga dapat mengurangi komplikasi
d. Terampil dalam melakukan pengelolaan kasus-kasus bedah
gastrointestinal pada anak baik tindakan operatif atau non operatif, emergensi
maupun elektif secara benar dan legeartis.
2. Kurikulum
Pendidikan Bedah Gastrointestinal Anak
1.
Embirologi,
anatomi dan fisiologi traktus gastrointestinal, hepar, lien, pancreas, traktus
biliaris, diagframa dan dinding abdomen pada anak
2.
Pengetahuan
tentang kelainan bedah gastrointestinal pada anak
3.
Ketrampilan
diagnostik dan merencanakan pengelolaan kelainan bedah gastrointestinal pada
anak
4.
Ketrampilan
operatif dan non operatif kelainan bedah gastrointestinal pada anak.
2.1. Embriologi, anatomi dan fisiologi sistem
gastrointestinal pada anak
2.1.1. Esofagus
2.1.2. Gaster
2.1.3. Small
bowel
2.1.4. Kolon
2.1.5. Hepar
2.1.6. lien
2.1.7. Pankreas
2.1.8. Traktus
biliaris
2.1.9 Diafragma
2.1.10 Dinding
abdomen
2.2. Pengetahuan klinik umum dan khusus kelainan
bedah gastrointestinal anak
2.2.1. Atresia esofagus/fistula tracheoesofagus,
stenosis esofagus,
achalasia,
esophageal replacement
2.2.2. Gastroesofageal
reflux
2.2.3. Caustic
esofageal injury
2.2.4. Stricture esofagus
2.2.5. Abnormal gastric fixation & volvulus
2.2.6. Gastic
outlet obstruction, hypertropic pyleric stenosis
2.2.7. Duplication
of gaster
2.2.8. Neonatal
gastric perforation
2.2.9 Foregin bodies & bezoar
2.2.10 Duodenal
atresia dan stenosis
2.2.11 Anular
pancreas
2.2.12 Pancreatic pseudocyst
2.2.13 Pancreatic neoplasm
2.2.14 Biliary atresia
2.2.15 Congenital biliary duct dilatation
2.2.16 Spleenic lesions
2.2.17 Jejuno-ileal atresia/ stenosis
2.2.18 Meconeum ileus
2.2.19 Short bowel syndrome
2.2.20 Intestinal malrotation
2.2.21 Meckle’s diveticulum
2.2.22 Alimentary tract duplication
2.2.23 Patent omphalomesentric duct,
omphalomesentric cyst,
omphalomesenteric
sinus, urechal remnant
2.2.24
Intussuseption
2.2.25
Gastrointestinal
bleeding
2.2.26
Diafragmatic
hernia
2.2.27
Eventeration of
diafragma
2.2.28
Omphalocele dan
gastroschizis
2.2.29
Inguinal hernia
dan hidrocele
2.2.30
Hischprung’s
disiase, Neuronal intestinal dysplasia
2.2.31
Malformasi
anorektal
2.2.32
Necrotizing
enterocolitis
2.2.33
Neonatal
peritonitis
2.2.34
Neonatal sepsis
2.2.35
Trauma traktus gastrointestinal,
hepar, pancreas, spleen, chold abuse
2.2.36
Cairan,
elektrolit dan gizi pada kasusu bedah anak
2.2.37
Fetel surgery
2.2.38
Organ
transplantation
2.3
Ketrampilan Operatif
2.3.1.
Oesophagostomy
2.3.2.
Anastosmosis
Oesophagus lewat Thoractomi
2.3.3.
Oseophageal
Replecement
2.3.4.
Epigastric Hernial
repair
2.3.6.
Gastrostomi Open
2.3.7.
Gastrostomi
Perkutaneus
2.3.8.
Fundoplikasi
2.3.9.
Phyloromiotomi
2.3.10.
Boipsi Liver
2.3.11.
Prosedure Kasai
2.3.12.
Operasi pada
kista kholedokus
2.3.13.
Open
Cholesistectomy
2.3.14.
Laparotomi,
Reseksi, Anastosmosis pada atresia usus
2.3.15.
Meckel’s Diverticulectomy
2.3.16.
Laparotomi pada
NEC
2.3.17.
Reduksi
Intussusepsi dengan hidrostatik
2.3.18.
Laparotomi
Reduksi Open Intussusepsi
2.3.19.
Laparotomi dengan
pembuatan Stoma
2.3.20.
Adhesiolisis
2.3.21.
Laparatomi untuk
kasus trauma anak
2.3.22.
Laparatomi pada
kasus infeksi
2.3.23.
Ladd’s Prosedure
2.3.24.
Splenectomi, Spelenoraphi
2.3.25.
Appendektomi
2.3.26.
Herniotomi
2.3.27.
Ligasi Tinggi
2.3.28.
Pull-Trough
Duhamel, Soave, Bolley-Soave, Transanal, PSAHD
2.3.29.
Kolostomi
2.3.30.
Reanastosmosis
pada kolostomi (tutup kolostomi)
2.3.31.
PSARP, Anoplasty
2.3.32.
Bouginasi pasca
PSARP
2.3.33.
Internal Anal
Sphingterotomy
2.3.34.
Anal Fistulotomy
2.3.35.
Drainage Perianal
Abses
2.3.36.
Repair rectal
prolap
2.3.37.
Biopsi rectal
(Suction, Fullthicknes)
2.3.38.
Reapir
Kelainan-kelainan Umbilikal
2.3.39.
Reapir Abdominal
Wall Defegt
3. Metode
Seluruh teori dan praktek materi kurikulum diberikan
secara berkesinambungan dalam mengikuti stase di subdivisi bedah
gastrointestinal anak dalam bentuk bimbingan, presentasi kasus, merawat pasien
di ruangan, melakukan tindakan operasi baik emergensi dan elektif.
a.
Pembimbing teori
berupa :
§
Tugas baca
§
Presentasi kasus
§
Referat
§
Baca jurnal
b.
Pemberian
keterampilan klinik berupa :
§
Presentasi teknik
operasi
§
Asistensi dalam
operasi
§
Pelatihan
keterampilan
§
Supervisi
§
Operasi mandiri
§
Merawat di
ruangan
§
Dokter di
polikinik
4. Materi
a.
Bahan bacaan yang
wajib (edisi terakhir) :
§ O’Neill Pediatric Surgery
§ Asheraft Pediatric Surgery
§ Freeman Surgery of The New Born
§ Raffensperger Swenson Pediatric Surgery
§ Skandalaksis Embryologi for Surgeon
§ Moore The Developing Humman
§ Ziegler Operatif Pediatric Surgery
b.
Tulisan ilmiah
dalam dan luar negeri (jurnal)
5. Evaluasi
Evaluasi peserta untuk teori, sikap dan keterampilan
klinik dilakukan secara terjadwal maupun tidak terjadwal dan dilakukan secara
terus-menerus.
Evaluasi dilakukan dalam presentasi kasus, referat,
merawat pasien di ruangan, visit ruangan dan keterampilan operasi.
II. Sub Divisi Bedah Onkologi Anak
1. Tujuan :
Memberikan
pengetahuan yang menyeluruh tentang konsep dan prinsip bedah
yang
berhubungan dengan tumor-tumor pada anak sehingga peserta:
- Mempunyai pengetahuan dan pengertian tentang insidensi, jenis-jenis tumor pada anak.
- Mampu menjelaskan teori kanker pada anak yang mencakup etiologi, faktor predisposisi, epidemiologi, deteksi dini, simptomotologi.
- Mampu melakukan pemeriksaan, membuat diagnosis dan merencanakan pengelolaan terhadap kasus-kasus bedah onkologi anak.
- Mampu melaksanakan perawatan perioperatif kasus-kasus bedah onkologi pada anak sehingga dapat mengurangi komplikasi
- Terampil dalam melakukan pengelolaan kasus-kasus bedah onkologi pada anak baik tindakan operatif atau non opertaif secara benar dan legertis.
2. Kurikulum
Pendidikan Bedah Onkologi Anak
1.
Epidemiologi
keganasan pada anak
2.
Prinsip-prinsip
onkologi anak
3.
Pengetahuan
tentang patologi keganasan pada anak
4.
Keterampilan
diagnostik dan merencanakan pengelolaan keganasan pada anak
5.
keterampilan
opertif dan non-operatif keganasan pada anak
Epidemologi, patologi, diagnostik dan penatalaksanaan
keganasan pada anak
2.1.1.
Teratoma
2.1.2.
Neuroblastoma
2.1.3.
Rhabdomyosarcoma
2.1.4.
Hepatoblastoma
2.1.5.
Gonadal Tumor
2.1.6.
Wilms’tumor
2.1.7.
Malignant
lymphoma
Keterampilan operatif dan non operatif
Biopsi tumor
Eksisi tumor
(wide excision, liver resection, radical nephrectomy)
Multiagent
chemotherapy in addition to surgery
3. Metode
Seluruh teori dan praktek meteri kurikulum diberikan secara
berkesinambungan dalam mengikuti stase di subdivisi bedah onkologi anak dalam
bentuk bimbingan, presentasi kasus, merawat pasien ruangan, melakukan tindakan
operasi.
a.
Pemberian teori
berupa :
§
Tugas baca
§
Presentasi kasus
§
Referat
§
Bacaan jurnal
b.
Pemberian
keterampilan klinik berupa:
§
Presentasi teknik
operasi
§
Asistensi dalam
operasi
§
Pelatihan
keterampilan
§
Supervisi
§
Operasi mandiri
§
Merawat di
ruangan
§
Dokter di
poliklinik
4. Materi
a. Bahan bacaan yang wajib :
§
O’neill Pediatric
Surgery
§
Asheraft
Pediatric Surgery
§
Freeman Surgery
of The New Born
§
Raffensperger
Swenson Pediatric Surgery
§
Ziegler Operativ
Pediatric Surgery
b. Tulisan ilmiah dalam dan luar negeri (jurnal)
5. Evaluasi
Evaluasi
peserta untuk teori, sikap dan keterampilan klinik dilakukan secara terjadwal
maupun tidak terjadwal dan dilakukan secara terus menerus. Evaluasi dilakukan
dalam presentasi kasus, referat, merawat p-asien di ruangan, visit ruangan dan
keterampilan operasi.
III. Sub Divisi Bedah Urogenital Anak
1. Tujuan :
Memberikan pengetahuan yang menyeluruh tentang konsep
dan prinsip bedah yang berhubungan dengan kelainan sistem urogenital pada anak
sehingga peserta :
- Mempunyai pengetahuan dan pengertian tentang kelainan bedah urogenital pada anak dan pengetahuan klinik umum lain yang berhubungan dengan kelainan tersebut.
- Mampu melakukan pemeriksaan, membuat diagnosis dan merencanakan pengelolaan terhadap kasus-kasus bedah urogenital pada bayi dan anak.
- Mampu melaksanakan perawatan perioperatif kasus-kasus urogenital pada anak sehingga dapat mengurangi komplikasi
- Terampil dalam melakukan pengelolaan kasus-kasus bedah urogenital pada anak baik tindakan operatif maupun non operatif, emergensi tau elektif secara benar dan legeartis.
2. Materi Pendidikan Bedah Urogenital Anak
1.
Embriologi,
anatomi dan fisiologi traktus urinarius
2.
Pengetahuan
tentang kelainan kongenital bedah urogenital
3. keterampilan diagnostik dan merencanakan pengelolaan
kelainan bedah urogenital pada anak
4. Keterampilan operatif dan non operatif kelainan bedah
urogenital pada anak.
2.1. Embriolagi, anatomi, fisiologi traktus
urinarius
2.1.1.
Ginjal
2.1.2.
Uretar
2.1.3.
Bladder
2.1.4.
Uretra
2.1.5.
Ganitalia
Aksterna dan Interna
2.2.
Pengetahuan tentang kelainan bedah urogenital anak
2.2.1.
Hidrocele
2.2.2.
Crytorchidism
2.2.3.
Hypospadia
2.2.4.
Imperforated
hymen
2.2.5.
Adhesion of labia
minora
2.2.6.
Clitoral
hypertrophy
2.2.7.
Urogenital sinus
2.2.8.
Pseudohermaprodite
2.2.9.
True hermaorodite
2.2.10. Mixed gonadal dysgesis
2.2.11. Bladder extrophy
2.2.12. Cloacal extrophy
2.2.13. Policictic Kidney
2.2.14. Hidronefrosis
2.2.15. PUJO
2.2.16. Mega ureter
2.2.17. Ureterocele
2.2.18. Uretrerocele
2.2.19. VUR
2.2.20. Ectopic Ureter
2.2.21. Bladder extrophy
2.2.22. Cloacal Extrophic
2.2.23. PUV
2.2.24. Epispadia
2.2.25. Vaginal atresia
2.2.26. Adhesion of Libia Minora
2.3.
Keterampilan diagnostik dan merencanakan pengelolaan
kelainan bedah urogenital
2.4.
Keterampilan operatif dan non operatif kelainan bedah
urogenital pada anak
2.3.1
Nefrectomy
2.3.2
Parsial
Nefrectomy
2.3.3
Reimpletansi
Ureter
2.3.4
Anastosmosis
Ureter
2.3.5
Repair Bladder
Ekstrophi
2.3.6
Repair Cloacal
Extrophi
2.3.7
Ablasi Uretral
Valve
2.3.8
Repair Epispadia
2.3.9
Repair Hipospadia
2.3.10 Ligasi Tinggi
2.3.11 Orchidopexy
2.3.12 Orchiectomy
2.3.13 Salphingooforectomy
2.3.14 Valginoplasty
2.3.15 Adhesiolisis Of Labia Minora
2.3.16 Genitoplasty
3. Metode
Seluruh
teori dan praktek materi kurikulum diberikan secara berkesinambungan dalam
mengikuti stase di subdivisi bedah urogenital anak dalam bentuk bimbingan,
presentasi kasus, merawat pasien di ruangan, melakukan tindakan operasi.
a.
Pemberian teori
berupa :
§
Tugas baca
§
Presentasi kasus
§
Referat
§
Baca jurnal
b.
Pemberian
keterampilan klinik berupa :
§
Presentasi teknik
operasi
§
Asistensi dalam
operasi
§
Pelatihan
keterampilan
§
Supervisi
§
Operasi mandiri
§
Merawat di
ruangan
§
Dokter di
poliklinik
4. Materi
a.
Bacaan yang wajib
:
§
O’neill Pediatric
Surgery
§
Asheraft
Pediatric Surgery
§
Freeman Surgery
of The New Born
§
Raffensperger
Swenson Pediatric Surgery
§
Ziegler Operativ
Pediatric Surgery
b.
Tulisan ilmiah
dalam dan luar negeri (jurnal)
5. Evaluasi
Evaluasi
peserta untuk teori, sikap dan keterampilan klinik dilakukan secara terjadwal
maupun tidak terjadwal dan dilakukan secara terus menerus. Evaluasi dilakukan
dalam presentasi kasus, referat, merawat pasien di ruangan, visit ruangan dan
keterampilan operasi.
0 comments:
Post a Comment