NOMOR MODUL: MBA
004
Branchial remnant terbentuk dari bagian celah branchial yang
kedua dan kantung faring kedua. Merupakan
kelainan bawaan yang ada sejak lahir. Kista
bisa berkembang dari struktur branchial yang biasanya terlihat kemudian di masa
kanak-kanak. Seringkali didapatkan
eksternal opening yang kecil dan tidak diperhatikan untuk beberapa waktu. Drainase spontan berupa
cairan mucus biasanya menjadi perhatian orang tua dan menjadi alasan anak di
bawa ke fasilitas pengobatan
B.
Waktu
1.
Tingkat pengayaan dimulai dari semester 1 sampai 3.
2.
Kegiatan magang diprogram pada semester 4 sampai semester 6.
3.
Kegiatan mandiri dimulai
dari awal semester 7 sampai akhir masa pendidikan.
Jenis Penyakit
|
ICD 10
|
Tahap I
|
Tahap II
|
Jumlah kasus minimum
|
|||||||||
PBD
(3bl)
|
Sem 1
|
Sem 2
|
Sem 3
|
Sem
4
|
Sem 5
|
Sem 6
|
Sem 7
|
Sem
8
|
Sem 9
|
G
|
M
|
||
Kista, Fistula Branchial
|
Q
18.0
|
K6
|
K6
|
K6
|
K6
|
P5.A3
|
P5.A3
|
P5.A3
|
P5.A5
|
P5.A5
|
P5.A5
|
2
|
5
|
Kompetensi
yang harus dikuasai dalam setiap tahap ditandai dengan warna, warna merah
adalah tingkap pengayaan dan pengusaan materi berdasarkan Taksonomi Bloom
adalah K6, warna kuning adalah tingkat magang dan pengusaan psikomotor adalah
P2, attitude adalah A3; sedangkan warna hijau adalah tingat mandiri dan
pengusaan psikhomotor adalah P5 dan attitude adalah A5. G : Kegiatan magang M : Operasi mandiri
|
C. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini
peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi dan topografi daerah branchial, patogenesis branchial
cyst /fistula mampu
menegakkan diagnosis, melakukan persiapan pra operatif, melakukan
tindakan operasi eksisi branchial cyst/fistula , serta perawatan pasca operasi.
2.
Tujuan Khusus
1. Mampu menjelaskan
embriologi, anatomi dan topografi daerah
branchial
2. Mampu
menjelaskan patologi dan patogenesis
branchial remnant
3.
Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk diagnosis branchial remnant
4.
Mampu
membuat diagnosis eksisi branchial
remnant
5. Mampu
menjelaskan komplikasi branchial remnant
6.
Mampu menjelaskan
penanganan dan indikasi
operasi branchial remnant
7.
Mampu
melakukan tindakan operasi pada branchial remnant
8.
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi
komplikasinya
D. Strategi dan
Metoda Pembelajaran
1. Pengajaran
dan kuliah pengantar
|
50 menit
|
2. Tinjauan
Pustaka
✴
Presentasi teori dasar
✴
Presentasi kasus branchial remnant
|
1 kali, telaah
kepustakaan
1 kali
|
3. Diskusi
Kelompok
|
2 x 50 menit,
diskusi kasus menyangkut diagnosa, operasi, komplikasi operasi, dsb.
|
4. Bed side
teaching
|
2 x ronde
|
5. Bimbingan
Operasi
✴
Operasi magang
✴
Operasi mandiri
|
minimal 2
kasus,
minimal 2 kasus
|
E.
Kompetensi
Jenis Kompetensi
|
Tingkat
Kompetensi
|
||||
a
|
Mampu menjelaskan
embriologi, anatomi dan
topografi daerah branchial
|
K6
|
|
|
|
b
|
Mampu
menjelaskan patologi dan patogenesis
branchial remnant
|
K6
|
|
|
|
c
|
Mampu
menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk diagnosis branchial remnant
|
K6
|
|
|
|
d
|
Mampu membuat diagnosis eksisi branchial
remnant
|
K6
|
|
|
|
e
|
Mampu
menjelaskan komplikasi branchial remnant
|
K6
|
P2
|
A3
|
|
f
|
Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi
operasi branchial remnant
|
K6
|
P5
|
A5
|
|
g
|
Mampu melakukan tindakan operasi pada branchial remnant
|
K6
|
P5
|
A5
|
|
h
|
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya
|
K6
|
P5
|
A5
|
|
F.
Persiapan Sesi
(1)
Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari
dalam mencapai kompetensi, mencakup :
a.
Embriologi, anatomi dan topografi daerah
branchial
b.
Patologi dan patogenesis
branchial remnant
c.
Gejala, tanda klinis dan pemeriksaan penunjang untuk diagnosis branchial remnant
d.
Penanganan dan indikasi
operasi branchial remnant
e.
Perawatan
perioperatif dan mengatasi komplikasinya
(2)
Presentasi teknik operasi
(3)
Peralatan penunjang untuk materi (audio-visual)
G. Referensi
1. Grosfeld JL, O’Neill JA,
Fonkalsrud EW, Coran AG. Cyst and sinuses
of The Neck dalam Pediatric Surgery. 6th ed. 2006. pg 861 - 873
2. O’Neill JA, Grosfeld JL,
Fonkalsrud EW, Coran AG, Caldamore AA. Cyst
and sdinuses of the neck dalam Principles of Pediatric Surgery. 2nd ed.
pg 437-450
3. Ashcraft, Holcomb KW,
Murphy GW, Patrick J. Head and Neck
sinuses and masses dalam Pediatric Sugery. 4th ed. 2005. pg 1054 - 1064
4. P. Puri, M. Holwarth.
Pediatric Surgery. 2006. pg 139-152
H. Gambaran Umum
Fistula yang terbentuk dari bagian celah branchial yang kedua
dan kantung faring kedua. Merupakan
kelainan bawaan yang ada sejak lahir. Kista
bisa berkembang dari struktur branchial yang biasanya terlihat kemudian di masa
kanak-kanak. Seringkali didapatkan
eksternal opening yang kecil dan tidak diperhatikan untuk beberapa waktu. Drainase spontan berupa
cairan mucus biasanya menjadi perhatian orang tua dan menjadi alasan anak di
bawa ke fasilitas pengobatan
Riwayat
penyakit seringkali tidak didapatkan gejala. Bila berupa kista berkembang
biasanya terlihat di masa kanak- kanak berupa bengkak di bagian posterior atau
anterior dari telinga atau inferior dari daun telinga di regio sub mandibula. Bila
berupa fistula atau sinus akan terdeteksi bila terdapat eksternal opening. Seringkali
terjadi infeksi sehingga terlihat sebagai massa yang terinfeksi
Pemeriksaan fisik keluarnya cairan mukus dari eksternal
opening yang dapat diraba sepanjang batas dari muskulus sternocleidomastoideus
bila berupa fistula atau sinus branchial. Bila berupa kista akan lebih sulit
didiagnosis karena berada lebih di dalam sepanjang batas anterior muskulus sternocleidomastoideus.
Baik kista maupun fistula harus dieksisi.
I.
Contoh Kasus
Seorang anak laki- laki 4 tahun datang
dengan keluhan adanya benjolan di bawah telinga kiri yang disertai ada keluar
cairan kental dari lubang kecil di bawah telinga tersebut. Benjolan tidak
diperhatikan oleh orang tua. Karena keluar cairan dari lubang kecil inilah
orang tua membawa anaknya berobat
Pertanyaan :
1. Apakah diagnosis pasien ini?
2. Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya?
3. Pada umur berapa sebaiknya dilakukan
tindakan?
J.
Rangkuman
Branchial remnant terbentuk dari bagian celah branchial yang kedua dan
kantung faring kedua. Merupakan kelainan bawaan
yang ada sejak lahir. Kista bisa berkembang dari
struktur branchial yang biasanya terlihat kemudian di masa kanak-kanak. Seringkali didapatkan eksternal opening yang kecil dan
tidak diperhatikan untuk beberapa waktu. Drainase
spontan berupa cairan mucus biasanya menjadi perhatian orang tua dan menjadi
alasan anak di bawa ke fasilitas pengobatan
Riwayat
penyakit seringkali tidak didapatkan gejala. Bila berupa kista berkembang
biasanya terlihat di masa kanak- kanak berupa bengkak di bagian posterior atau
anterior dari telinga atau inferior dari daun telinga di regio sub mandibula.
Bila berupa fistula atau sinus akan terdeteksi bila terdapat eksternal opening.
Seringkali terjadi infeksi sehingga terlihat sebagai massa yang terinfeksi
Pemeriksaan fisik keluarnya cairan mukus dari eksternal opening yang
dapat diraba sepanjang batas dari muskulus sternocleidomastoideus bila berupa
fistula atau sinus branchial. Bila berupa kista akan lebih sulit didiagnosis
karena berada lebih di dalam sepanjang batas anterior muskulus
sternocleidomastoideus.
Baik
kista maupun fistula harus dieksisi.
K. Evaluasi
Tujuan Pembelajaran
|
Metode Penilaian
|
Mampu menjelaskan
embriologi, anatomi dan
topografi daerah branchial
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu
menjelaskan patologi dan patogenesis
branchial remnant
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu
menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk diagnosis branchial remnant
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu membuat diagnosis eksisi branchial
remnant
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu
menjelaskan komplikasi branchial remnant
|
Pengamatan, penilaian kompetensi,
diskusi, dan penilaian buku log
|
Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi
operasi branchial remnant
|
Pengamatan, penilaian kompetensi,
diskusi, dan penilaian buku log
|
Mampu melakukan tindakan operasi pada branchial remnant
|
Pengamatan, penilaian kompetensi,
diskusi, dan penilaian buku log
|
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya
|
Pengamatan, penilaian kompetensi,
diskusi, dan penilaian buku log
|
L.
Instrumen Penilaian
a.
Ujian Pretest
Ujian ini dilaksanakan
pada awal stase dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada
pengetahuan esensial yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tindakan atau
prosedur yang diperlukan dan berperilaku sesuai dengan baku penatalaksanaan operasi.
b. Ujian
Post test
Ujian ini dilakukan pada
akhir stase sebelum peserta didik pindah ke sub bagian lain. Materi ujian merupakan pengembangan dari
ujian pretest dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hasilnya dibandingkan dengan hasil pretest untuk
melihat kemampuan daya tangkap peserta didik terhadap materi modul yang
diajarkan dalam waktu 3 bulan ini.
Setelah ujian post test, dilakukan diskusi antara pengajar dan peserta
didik, untuk membahas hasil ujian dan berdiskusi lebih lanjut tentang kekurangan
dari peserta didik dari hasil ujian tulis.
c. Buku
Log
Buku log merupakan buku
yang mencatat semua aktivitas dari peserta didik, untuk menilai secara objektif
kompetensi yang didapat dari peserta didik.
Buku log berisi daftar kasus yang diamati, sebagai asisten ataupun yang
dilakukan secara mandiri yang telah ditandatangai oleh pembimbing. Masalah yang
dijumpai pada kasus yang ada juga dicatat dalam buku log. Selain itu buku log
juga berisi kegiatan ilmiah yang dilakukan selama pendidikan.
M. Materi Baku
1.
Menegakkan diagnosis
a. Riwayat penyakit seringkali tidak didapatkan gejala.
Bila berupa kista berkembang biasanya terlihat di masa kanak- kanak berupa
bengkak di bagian posterior atau anterior dari telinga atau inferior dari daun
telinga di regio sub mandibula. Bila berupa fistula atau sinus akan terdeteksi
bila terdapat eksternal opening. Seringkali terjadi infeksi sehingga terlihat
sebagai massa yang terinfeksi
b. Pemeriksaan fisik keluarnya cairan mukus dari
eksternal opening yang dapat diraba sepanjang batas dari muskulus
sternocleidomastoideus bila berupa fistula atau sinus branchial. Bila berupa
kista akan lebih sulit didiagnosis karena berada lebih di dalam sepanjang batas
anterior muskulus sternocleidomastoideus.
2.
Pengelolaan Penderita :
a.
Persiapan operasi
·
Inform Consent
·
Puasa dilakukan 6 jam sebelum pembedahaan
·
Pasang infus, beri cairan standard (NaCl, RL) dengan tetesan
sesuai kebutuhan.
b.
Tehnik Operasi
Pasien dalam posisi
supine, dalam anestesi umum dengan posisi sedikit hiperekstensi leher. Posisi
dipertahankan dengan menaruh bantalan. Insisi kecil elips transversal dibuat
mengelilingi eksternal opening dan diperdalam melewati fascia cervicalis.
Diseksi awal sepanjang batas inferior dari insisi, sehingga jejak yang ascending dapat diidentifikasi dari
bawah dan tidak mencederai. Penggunaan lup sangat dianjurkan sehingga
visualisasi lebih jelas memungkinkan diseksi jejak dari invasi otot, fascia dan
lemak.diseksi diteruskan cephalad, tetap pada jalur sampai visualisasi dari
bagian paling superior dari jejak menjadi sulit. Pada tingkat ini insisi kedua
seperti anak tangga yang arahnya lebih cephalad mungkin diperlukan untuk
paparan yang memadai. Jalur didorong melalui insisi kedua dan diseksi
dilanjutkan cephalad antara percabangan arteri karotis sampai pada titik di
mana jalur berinsersi ke faring, fistula di jahit dan diligasi dengan benang
absorbable. Luka ditutup secara lapis demi lapis dengan benang absorbable dan
tidak perlu drain.
3.
Pasca bedah
Komplikasi
operasi :
·
perdarahan
·
infeksi
luka operasi
·
rekurensi
N.
Algoritma
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati
menggunakan skala sebagai berikut.:
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan
waktu kerja yang sangat efisien
T/D Langkah
tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan)
|
PENUNTUN BELAJAR
EKSISI KOMPLIT
KEGIATAN
|
I.
Memahami data-data preoperasi yang
diperlukan
a.
Memahami keluhan dan gejala pasien
b.
Memahami pemeriksaan fisik
c.
Memahami pemeriksaan penunjang
|
a.
Melakukan tindakan Eksisi komplit
b.
Dilakukan narkose umum
c.
Posisi pasien secara supinasi
d.
Lakukan tindakan a dan
antiseptik di daerah operasi.
e.
Insisi di lakukan mengelilingi
eksternal opening
f.
Irisan diperdalam lapis demi
lapis
g.
Diseksi tract sampai bagian
percabangan arteri karotis dan titik di mana jalur berinsersi ke faring
h.
Dilakukan eksisi kista/ ligasi
fistula
i.
Luka operasi ditutup dengan
jahitan subkutikuler
|
II.
Penyelesaian
a.
Memberitahukan dan menjelaskan keadaanpasien kepada keluarganya
b.
Membuat laporan operasi
|
DAFTAR
TILIK PENILAIAN KINERJA
EKSISI
KOMPLIT
(
Di isi oleh pengajar)
Berikan
penilaian tentang kinerja psikomotorik atau keterampilan yang diperagakan
oleh peserta pada saat melaksanakan statu kegiatan atau prosedur, dengan
ketentuan seperti yang diuraikan dibawah ini:
ü:
Memuaskan: Langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan
prosedur atau panduan standar
Ï: Tidak
memuaskan: Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai
dengan prosedur atau panduan standar
T/T: Tidak Ditampilkan: Langkah,
kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan oleh peserta selama proses
evaluasi oleh pelatih
|
PESERTA :
TANGGAL
:
KEGIATAN
|
NILAI
|
||
I.
PENDAHULUAN
|
|||
1.
Memberikan penjelasan dan ijin tindakan
|
|
|
|
2.
Menetapkan indikasi
|
|
|
|
3.
Memahami data data preoperasi seperti klinis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang
|
|
|
|
II.
TEHNIK TINDAKAN EKSISI KISTA
|
|
|
|
4. Pasien
diposisikan supinasi
|
|
|
|
5. Melakukan tindakan a dan antisepsis
pada pasien
|
|
|
|
6. Melakukan drapping pada pasien
|
|
|
|
7. Melakukan insisi
mengelilingi kista
|
|
|
|
8. Irisan
diperdalam lapis demi lapis
|
|
|
|
9.
Melakukan eksisi kista
|
|
|
|
10. Melakukan
penutupan luka operasi secara subkutikuler
|
|
|
|
III.
PENYELESAIAN
|
|
|
|
11. Memberitahukan dan menjelaskan
keadaanpasien kepada keluarganya
|
|
|
|
12. Membuat laporan operasi
|
|
|
|
Komentar/ Ringkasan
Rekomendasi
Tanda
tangan Pelatih _______________________________Tanggal _______________
1 comments:
wihh nice info, saya pengunjung setia web anda
kunjung balik, di web kami banyak penawaran dan tips tentang kesehatan
Ada artikel menarik tentang obat tradisional yang mampu menyembuhkan penyakit berat, cek yuk
Pengobatan Artritis septik
Post a Comment