News Update

Tuesday, May 28, 2013

MODUL HERNIA DIAFRAGMATIKA



MODUL HERNIA DIAFRAGMATIKA
Kode Modul : MBA 008
A.   Definisi
Hernia diafragmatika adalah defek kongenital diafragma yang disebabkan oleh gangguan penutupan diafragma pada masa embrional. Terdapat dua tipe hernia diafragmatika yaitu hernia Bochdalek (posterolateral) dan Morgagni (anteromedial).

B.   Waktu
(1) Tingkat pengayaan dimulai dari semester 1 sampai 3.
(2) Kegiatan magang dimulai dari semester 4 sampai 6.
(3) Kegiatan mandiri dimulai  dari awal semester 7 hingga akhir masa pendidikan.


Jenis  Penyakit

ICD 10

Tahap I


Tahap II    
Jumlah kasus minimum
PBD
(3bl)
Sem 1
Sem 2
Sem 3
Sem
4
Sem 5
Sem 6
Sem 7
Sem
8
Sem 9

G

M

Hernia
diafragmatika

K 44

K6

K6

K6

K6

P5.A3

P5.A3

P5.A3

P5.A5

P5.A5


P5.A5

2

3

Kompetensi yang harus dikuasai dalam setiap tahap ditandai dengan warna, warna merah adalah tingkat pengayaan dan pengusaan materi (K6), warna kuning adalah tingkat magang dan pengusaan psikomotor dan attitude (P2A3); sedangkan warna hijau adalah tingat mandiri dan pengusaan psikomotor dan attitude (P5A5).  G : Kegiatan magang    M : Operasi mandir

C.  Tujuan
1.    Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi, dan topografi daerah thoracoabdominal serta patogenesis hernia diafragmatika; mampu menegakkan diagnosis, melakukan persiapan pra operatif, melakukan  tindakan operasi hernia diafragmatika, serta perawatan pasca operasi.
2.    Tujuan Khusus
a.    Mampu menjelaskan embriologi, anatomi, dan topografi daerah thoracoabdominal.
b.   Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis hernia diafragmatika.
c.    Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk diagnosis hernia diafragmatika.
d.   Mampu membuat diagnosis hernia diafragmatika.
e.    Mampu menjelaskan komplikasi hernia diafragmatika.
f.    Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi operasi hernia diafragmatika. 
g.    Mampu melakukan tindakan operasi pada hernia diafragmatika.
h.   Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya. 





D.  Strategi dan Metoda Pembelajaran
  1. Pengajaran dan kuliah pengantar
  50 menit
  2. Tinjauan Pustaka
2.1.Presentasi teori hernia diafragmatika 
2.2.Presentasi kasus hernia diafragmatika
   
  1 kali telaah kepustakaan
  1 kali
  3. Diskusi Kelompok
  2 x 50 menit (diskusi kasus menyangkut diagnosis, teknik operasi, dan penyulit)
  4. Bed side teaching
  3 x ronde
  5. Bimbingan Operasi
        Operasi magang
        Operasi mandiri
   
  Minimal 2 kasus
  Minimal 3 kasus

E.   Kompetensi
  Jenis Kompetensi
  Tingkat
  Kompetensi
  a
Mampu menjelaskan embriologi, anatomi, dan topografi daerah thoracoabdominal.
  K6
   
   
  b
Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis hernia diafragmatika.
  K6
   
   
  c
Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk diagnosis hernia diafragmatika.
  K6
  P2
  A3
  d
Mampu membuat diagnosis hernia diafragmatika.
  K6
  P2
  A3
  e
Mampu menjelaskan komplikasi hernia diafragmatika.
  K6
  P2
  A3
  f
Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi operasi hernia diafragmatika. 
  K6
  P5
  A5
  g
Mampu melakukan tindakan operasi pada hernia diafragmatika.
  K6
  P5
  A5
   
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya. 
  K6
  P5
  A5

F.   Persiapan Sesi
(1) Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus dipelajari dalam mencapai kompetensi, mencakup
a.    Embriologi, anatomi dan topografi daerah thoracoabdominal.
b.   Patologi dan patogenesis hernia diafragmatika.
c.    Gejala, tanda klinis, dan imaging  untuk diagnosis hernia diafragmatika.
d.   Komplikasi hernia diafragmatika.  
e.    Penanganan, indikasi dan tehnik operasi hernia diafragmatika. 
f.    Perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya. 
(2)  Presentasi teknik operasi
(3)  Peralatan penunjang untuk materi (Audio-visual)

G.  Referensi
1.      Grosfeld JL, O’Neill JA, Fonkalsrud EW, Coran AG.  Pediatric Surgery. 6th ed. 2006.
2.      O’Neill JA, Grosfeld JL, Fonkalsrud EW, Coran AG, Caldamore AA. Principles of Pediatric Surgery. 2nd ed.
3.      Ashcraft, Holcomb KW, Murphy GW, Patrick J. Pediatric Sugery. 4th ed. 2005.
4.      P. Puri, M. Holwarth. Pediatric Surgery. 2006.
5.      Buku teks Pediatric Surgery (Oldheim)
6.      Buku Operativ Pediatric Surgery (Ziegler)

H.  Gambaran Umum
Hernia diafragmatika adalah kelainan kongenital yang ditandai dengan adanya herniasi  dari organ viscera abdomen melalui defek pada diafragma.
Riwayat: distress respirasi. 
Pemeriksaan fisik: tampak sesak, skapoid abdomen, dan suara usus di hemithorax dg suara nafas yang menjauh atau melemah.
Pemeriksaan penunjang: RÖ Thorax AP-lateral dan EKG
Pengelolaan:
Preoperative care:
a.       Resusitasi
b.      Ventilator (ECMO)
c.       Pharmacology
d.      Nitrit oxide
Pembedahan
a.       Emergensi:  <24jam span="">
b.      Delayed: >48jam

I.      Contoh Kasus
Seorang anak laki-laki, usia 2 hari, datang dengan sesak nafas sejak lahir. Pada pemeriksaan fisik ditemukan scapoid abdomen, suara usus di hemithorax kanan. Pada foto thorax ditemukan gambaran usus di hemithorax Dx.
Pertanyaan:
1.      Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
2.      Bagaimana penatalaksanaan pada pasien ini?

J.    Rangkuman
Hernia diafragmatika adalah kelainan kongenital yang ditandai dengan adanya herniasi  dari organ viscera abdomen melalui defek pada diafragma.
Riwayat: distress respirasi. 
Pemeriksaan fisik: tampak sesak, skapoid abdomen, dan suara usus di hemithorax dg suara nafas yang menjauh atau melemah.
Pemeriksaan penunjang: RÖ Thorax AP-lateral dan EKG
Pengelolaan:
Preoperative care:
e.       Resusitasi
f.       Ventilator (ECMO)
g.       Pharmacology
h.      Nitrit oxide
Pembedahan
c.       Emergensi:  <24jam span="">
d.      Delayed: >48jam

K.  Evaluasi
Tujuan Pembelajaran
Metode Penilaian
Mampu menjelaskan embriologi, anatomi, dan topografi daerah thoracoabdominal.
Ujian lisan dan tulis
Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis hernia diafragmatika.
Ujian lisan dan tulis
Mampu menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk diagnosis hernia diafragmatika.
Ujian lisan dan tulis
Mampu membuat diagnosis hernia diafragmatika. 
Ujian lisan dan tulis
Mampu menjelaskan komplikasi hernia diafragmatika.  
Ujian lisan dan tulis dan diskusi
Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi operasi hernia diafragmatika. 
Ujian lisan dan tulis dan diskusi
Mampu melakukan tindakan operasi pada hernia diafragmatika.  
Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan penilaian buku log.
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya. 
Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan penilaian buku log.

L.   Instrumen Penilaian
1.      Ujian Pretest
Ujian ini dilaksanakan pada awal stase dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada pengetahuan esensial yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tindakan atau prosedur yang diperlukan dan berperilaku sesuai dengan baku penatalaksanaan operasi. 

2.      Ujian Post test
Ujian ini dilakukan pada akhir stase sebelum peserta didik pindah ke sub bagian lain.  Materi ujian merupakan pengembangan dari ujian pretest dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.  Hasilnya dibandingkan dengan hasil pretest untuk melihat kemampuan daya tangkap peserta didik terhadap materi modul yang diajarkan dalam waktu 3 bulan ini.   Setelah ujian post test, dilakukan diskusi antara pengajar dan peserta didik, untuk membahas hasil ujian dan berdiskusi lebih lanjut tentang kekurangan dari peserta didik dari hasil ujian tulis.

3.      Buku Log
Buku log merupakan buku yang mencatat semua aktivitas dari peserta didik, untuk menilai secara objektif kompetensi yang didapat dari peserta didik.  Buku log berisi daftar kasus yang diamati, sebagai asisten ataupun yang dilakukan secara mandiri yang telah ditandatangai oleh pembimbing. Masalah yang dijumpai pada kasus yang ada juga dicatat dalam buku log. Selain itu buku log juga berisi kegiatan ilmiah yang dilakukan selama pendidikan.

M. Materi Baku
1.      Penegakan diagnosis
a.       Riwayat: distress respirasi. 
b.      Pemeriksaan fisik: tampak sesak, skapoid abdomen, dan suara usus di hemithorax dg suara nafas yang menjauh atau melemah.
c.       Pemeriksaan penunjang: RÖ Thorax AP-lateral dan EKG

2.    Persiapan Pasien
a.     Persiapan operasi
1.Informed consent.
2.Puasa dilakukan 6-8 jam sebelum pembedahan.
3.Pasang infus, beri cairan standar (NaCl/RL) dengan tetesan sesuai kebutuhan.
4.Antibiotik prabedah diberikan secara rutin.

b.        Teknik Operasi
Repair defek hernia diafragmatika per laparotomi
Penderita dalam posisi supine dan dilakukan anestesi umum. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada lapangan operasi.Lapangan operasi ditutup dengan doek steril. Dilakukan sayatan transversal pada subcosta sesuai lokasi hernia diafragma. Sayatan diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum. Identifikasi organ visera yang masuk ke dalam diafragma kemudian direduksi, Identifikasi batas – batas defek kemudian dijahit simple dengan benang nonabsorbable dari medial ke lateral, pada jahitan terakhir dapat dipasang WSD atau udara sisa cukup diaspirasi dengan spuit, tutup luka operasi lapis demi lapis ( lihat modul laparotomy)
3.        Pasca bedah
Komplikasi antara lain perdarahan, infeksi luka operasi, cedera organ visera abdomen, cedera N. Phrenicus

N.  Algoritma
Tidak ada





























O.  Penuntun Belajar Dan Daftar Tilik
PENUNTUN  BELAJAR
Nilailah kinerja setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
  1. Perlu perbaikan: langkah tidak dikerjakan atau tidak sesuai dengan yang seharusnya atau urutannya tidak sesuai (jika harus berurutan).
  2. Mampu: langkah dikerjakan sesuai dengan yang seharusnya dan urutannya (jika harus berurutan). Pelatih hanya membimbing untuk sedikit perbaikan atau membantu untuk kondisi di luar normal.
3.      Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan waktu kerja yang sangat efisien.
T/D      Langkah tidak diamati (penilai menganggap langkah tertentu tidak perlu diperagakan).                                 
PROSEDUR OPERASI REPAIR DEFEK HERNIA DIAFRAGMATIKA

KEGIATAN
I.        Memahami data-data preoperasi yang diperlukan
a.       Memahami keluhan dan gejala pasien.
b.      Memahami pemeriksaan fisik hernia diafragma.
II.     Melakukan tindakan Repair Defek hernia diafragma
a.       Dilakukan narkose umum dengan intubasi endotrakeal.
b.      Pasien  diletakkan dalam posisi supine.
c.       Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian ditutup dengan kain steril kecuali lapangan operasi.
d.      Dilakukan sayatan transversal pada subcosta sesuai lokasi hernia diafragma. Sayatan diperdalam lapis demi lapis sampai peritoneum.
e.       Identifikasi organ visera yang masuk ke dalam diafragma kemudian direduksi.
f.       Identifikasi batas–batas defek kemudian dijahit simple dengan benang nonabsorbable dari medial ke lateral, pada jahitan terakhir dapat dipasang WSD atau udara sisa cukup diaspirasi dengan spuit.
g.       Tutup luka operasi lapis demi lapis.

III.   Penyelesaian
a.        Memberitahukan dan menjelaskan keadaan pasien kepada keluarganya.
b.      Membuat laporan operasi.











DAFTAR TILIK PENILAIAN KINERJA
PROSEDUR OPERASI REPAIR DEFEK HERNIA DIAFRAGMATIKA
(diisi oleh pengajar)


Berikan penilaian tentang kinerja psikomotorik atau keterampilan yang diperagakan oleh peserta pada saat melaksanakan statu kegiatan atau prosedur, dengan ketentuan seperti yang diuraikan dibawah ini:
ü:     Memuaskan: Langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan prosedur atau panduan standar.
Ï:    Tidak memuaskan: Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai dengan prosedur atau panduan standar.
T/T: Tidak Ditampilkan: Langkah, kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan oleh peserta selama proses evaluasi oleh pelatih.
PESERTA :                                                                 TANGGAL :
                        KEGIATAN
NILAI
I.           PENDAHULUAN
1.      Memberikan penjelasan dan ijin tindakan.



2.      Menetapkan indikasi operasi.



3.      Memahami data-data preoperasi seperti klinis dan pemeriksaan fisik.



II.        TEHNIK TINDAKAN REPAIR DEFEK HERNIA DIAFRAGMATIKA



4.      Melakukan tindakan a dan antisepsis pada pasien.



5.      Melakukan drapping pada pasien.



6.      Melakukan sayatan transversal pada subcosta.



7.      Melakukan identifikasi organ visera yang masuk ke dalam diafragma.



8.      Melakukan reduksi organ.



9.      Melakukan repair defek.



10.  Melakukan penutupan luka operasi.



III.      PENYELESAIAN



11.  Memberitahukan dan menjelaskan keadaan pasien kepada keluarganya.



12.  Membuat laporan operasi.




Komentar/Ringkasan:

Rekomendasi:



Tanda tangan Pelatih _______________________________Tanggal _______________
P.   Kata Kunci: Hernia diafragmatika, Repair defek hernia diafragmatika per laparotomi

0 comments:

Post a Comment