News Update

Thursday, May 2, 2013

LAPAROSKOPI PEDIATRI



85. LAPAROSKOPI PEDIATRI



        Laparoskopi merupakan suatu prosedur minimal invasive dengan menggunakan kamera dan instrument bedah yang dimasukkan melalui insisi yang kecil. Saat ini penggunaan laparoskopi banyak digunakan untuk operasi abdomen, toraks maupun urologi. Untuk abdomen, digunakan bantuan gas CO2 yang dimasukkan intraabdominal untuk visualisasi yang baik dari rongga abdomen maupun toraks. Prinsipnya adalah memasang port telescope, biasanya di umbilicus, lalu dipasang port tambahan untuk memasukkan instrument laparoscopy.



Kasus : Seorang anak laki-laki usia 4 tahun datang nyeri perut kanan bawah. Ingin dilakukan operasi usus buntu secara minimal invasive. Bagaimana tindakan saudara?



Pertanyaan:

1.       Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?

2.       Bagaimana penatalaksanaan pada pasien ini?



Materi Baku

Pengenalan

Laparoskopi merupakan suatu prosedur minimal invasive dengan menggunakan kamera dan instrument bedah yang dimasukkan melalui insisi yang kecil. Saat ini penggunaan laparoskopi banyak digunakan untuk operasi abdomen, toraks maupun urologi. Untuk abdomen, digunakan bantuan gas CO2 yang dimasukkan intraabdominal untuk visualisasi yang baik dari rongga abdomen maupun toraks. Prinsipnya adalah memasang port telescope, biasanya di umbilicus, lalu dipasang port tambahan untuk memasukkan instrument laparoscopy.



Pengelolaan Penderita :

Persiapan operasi

·    Inform Consent

·    Puasa dilakukan 4 jam sebelum pembedahaan

·    Pasang infus, beri cairan standard N4 dengan tetesan sesuai kebutuhan.

·    Antibiotik prabedah diberikan secara rutin.

·    Premedikasi anestesi sudah dapat dimulai sejak persiapan di ruangan



Tehnik Operasi

Laparoskopi Appendektomi

Dilakukan narkose umum dengan intubasi endotrakeal. Pasien  diletakkan dalam posisi supine. Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian ditutup dengan kain steril kecuali lapangan operasi. Pasang kateter untuk dekompresi. Masukkan kanula 10 mm dan teleskop 5 mm di umbilikus, dan masukkan 2 kanula tambahan. Kamula 3 mm dimasukkan pada suprapubis kiri, dan kanula 5 mm di abdomen kiri bawah. Gas dimasukkan sampai tekanan 8-15 cm H20. Grasping instrument 3 mm dimasukkan melalui suprapubis, dan ujung appendiks diretraksi ke kiri. Mesopappendiks diligasi dengan klip dan dipisahkan dengan kauter. Basis appendiks diligasi dengan endoscopic tie . Dua ikatan dipasang pada basis appeniks dan satu di distal appendiks. Appendiks dipisahkan antara jahitan kedua dan ketiga. Appendiks diangkat melalui kanula umnbilikus. Kanula diangkat.



Pasca bedah

Perawatan paska operasi :

Puasa

Pemebrian antibiotika intra vena

Perawatan luka operasi laparoskopi



Komplikasi operasi : Pneumotoraks, Leakage anastomosis, Infeksi

0 comments:

Post a Comment