Kode Modul : MBA
009
Eventrasio diafragma adalah elevasi diafragma yang dapat bersifat kongenital atau didapat. Kelainan ini dapat disebabkan oleh tipisnya
lapisan otot pada diafragma atau trauma pada N. Phrenicus
dan ditandai oleh respirasi paradoksal yang dapat dideteksi dengan pemeriksaan
USG atau fluoroskopi.
B.
Waktu
(1)
Tingkat pengayaan dimulai dari semester 1 sampai 3.
(2)
Kegiatan magang dimulai dari semester 4 sampai 6.
(3)
Kegiatan mandiri dimulai
dari awal semester 7 hingga akhir masa pendidikan.
Jenis Penyakit
|
ICD 10
|
Tahap I
|
Tahap II
|
Jumlah kasus minimum
|
|||||||||
PBD
(3bl)
|
Sem 1
|
Sem 2
|
Sem 3
|
Sem
4
|
Sem 5
|
Sem 6
|
Sem 7
|
Sem
8
|
Sem 9
|
G
|
M
|
||
Eventerasio
diafragma
|
Q 79.1
|
K6
|
K6
|
K6
|
K6
|
P5.A3
|
P5.A3
|
P5.A3
|
P5.A5
|
P5.A5
|
P5.A5
|
2
|
2
|
Kompetensi
yang harus dikuasai dalam setiap tahap ditandai dengan warna, warna merah
adalah tingkat pengayaan dan pengusaan materi (K6), warna kuning adalah tingkat
magang dan pengusaan psikomotor dan attitude (P2A3); sedangkan warna hijau
adalah tingat mandiri dan pengusaan psikomotor dan attitude (P5A5). G : Kegiatan magang M : Operasi mandiri
|
C. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan modul ini
peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi, dan topografi daerah thoracoabdominal serta patogenesis eventrasio diafragma; mampu menegakkan diagnosis, melakukan persiapan pra operatif, melakukan
tindakan operasi eventrasio diafragma, serta perawatan pasca operasi.
2.
Tujuan Khusus
a. Mampu menjelaskan
embriologi, anatomi,
dan topografi daerah
thoracoabdominal.
b. Mampu
menjelaskan patologi dan patogenesis
eventrasio diafragma.
c. Mampu
menjelaskan gejala dan tanda klinis untuk
diagnosis eventrasio diafragma.
d. Mampu membuat diagnosis eventrasio
diafragma.
e. Mampu
menjelaskan komplikasi eventrasio
diafragma.
f.
Mampu menjelaskan penanganan
dan indikasi operasi eventrasio diafragma.
g.
Mampu
melakukan tindakan operasi pada eventrasio diafragma.
h.
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi
komplikasinya.
D. Strategi dan
Metoda Pembelajaran
1. Pengajaran
dan kuliah pengantar
|
50 menit
|
2. Tinjauan
Pustaka
2.1.Presentasi
teori eventrasio diafragma
2.2.Presentasi
kasus eventrasio diafragma
|
1 kali (telaah
kepustakaan)
1 kali
|
3. Diskusi
Kelompok
|
2 x 50 menit (diskusi
kasus menyangkut diagnosis, teknik operasi, dan penyulit)
|
4. Bed side
teaching
|
3 x
ronde
|
5. Bimbingan
Operasi
Operasi magang
Operasi
mandiri
|
Minimal 2
kasus
Minimal 2
kasus
|
E.
Kompetensi
Jenis
Kompetensi
|
Tingkat
Kompetensi
|
|||
a
|
Mampu menjelaskan
embriologi, anatomi,
dan topografi daerah
thoracoabdominal.
|
K6
|
|
|
b
|
Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis
eventrasio diafragma.
|
K6
|
|
|
c
|
Mampu menjelaskan
gejala dan tanda klinis untuk diagnosis eventrasio
diafragma.
|
K6
|
P2
|
A3
|
d
|
Mampu membuat diagnosis eventrasio
diafragma.
|
K6
|
P2
|
A3
|
e
|
Mampu menjelaskan
komplikasi eventrasio diafragma.
|
K6
|
P2
|
A3
|
f
|
Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi operasi eventrasio diafragma.
|
K6
|
P5
|
A5
|
g
|
Mampu melakukan tindakan operasi pada eventrasio diafragma.
|
K6
|
P5
|
A5
|
h
|
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya.
|
K6
|
P5
|
A5
|
F.
Persiapan Sesi
(1)
Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus
dipelajari dalam mencapai kompetensi, mencakup:
a. Embriologi,
anatomi, dan topografi daerah thoracoabdominal.
b. Patologi dan patogenesis
eventrasio diafragma.
c. Gejala,
tanda klinis, dan imaging untuk
diagnosis eventrasio diafragma.
d. Komplikasi
eventrasio diafragma.
e.
Penanganan, indikasi dan tehnik operasi eventrasio diafragma.
f.
Perawatan
perioperatif dan mengatasi komplikasinya.
(2)
Presentasi teknik operasi
(3)
Peralatan penunjang untuk materi (Audio-visual)
G.
Referensi
1. Refer Grosfeld JL, O’Neill JA, Fonkalsrud EW, Coran AG. Pediatric Surgery. 6th ed. 2006.
2. O’Neill JA, Grosfeld JL,
Fonkalsrud EW, Coran AG, Caldamore AA. Principles of Pediatric Surgery. 2nd
ed.
3. Ashcraft, Holcomb KW,
Murphy GW, Patrick J. Pediatric Sugery. 4th ed. 2005.
4.
P. Puri, M. Holwarth. Pediatric Surgery. 2006.
5.
Buku teks Pediatric
Surgery (Oldheim)
6.
Buku
Operativ Pediatric Surgery (Ziegler)
H. Gambaran Umum
Eventrasio diafragma adalah kelainan kongenital atau aquisita yang
disebabkan oleh kelemahan dari N. Phrenicus sehingga mengakibatkan elevasi
hemidiafragma atau bilateral.
Riwayat: distress respirasi.
Pemeriksaan fisik: tampak sesak, skapoid abdomen, dan suara usus di hemithorax dg suara
nafas yang menjauh atau melemah.
Pemeriksaan
penunjang: RÖ
Thorax dan BNO.
Pengelolaan: plikasi diafragma per laparotomy.
I.
Contoh Kasus
Seorang anak laki-laki, usia 2 hari, datang dengan sesak
nafas sejak lahir. Pada pemeriksaan fisik ditemukan scaphoid
abdomen dan suara usus di
hemithorax Dx.
Pertanyaan:
1.
Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
2.
Bagaimana penatalaksanaan pada pasien ini?
J.
Rangkuman
Eventrasio diafragma adalah kelainan kongenital atau aquisita yang
disebabkan oleh kelemahan dari N. Phrenicus sehingga mengakibatkan elevasi
hemidiafragma atau bilateral
Riwayat: distress respirasi.
Pemeriksaan fisik: tampak sesak, skapoid abdomen, dan suara usus di hemithorax dg suara
nafas yang menjauh atau melemah.
Pemeriksaan
penunjang: RÖ
Thorax dan BNO.
Pengelolaan: plikasi diafragma per laparotomy.
K. Evaluasi
Tujuan Pembelajaran
|
Metode Penilaian
|
Mampu
menjelaskan embriologi, anatomi, dan
topografi daerah thoracoabdominal.
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu menjelaskan patologi dan patogenesis eventrasio diafragma.
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu menjelaskan
gejala dan tanda klinis untuk diagnosis eventrasio diafragma.
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu membuat diagnosis eventrasio
diafragma.
|
Ujian lisan dan tulis
dan diskusi
|
Mampu menjelaskan komplikasi eventrasio diafragma.
|
Ujian lisan dan tulis
dan diskusi
|
Mampu menjelaskan penanganan dan indikasi operasi eventrasio diafragma.
|
Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan
penilaian buku log.
|
Mampu melakukan tindakan operasi pada eventrasio diafragma.
|
Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan
penilaian buku log.
|
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan
mengatasi komplikasinya.
|
Pengamatan, penilaian kompetensi, diskusi, dan
penilaian buku log.
|
L.
Instrumen Penilaian
1.
Ujian Pretest
Ujian ini dilaksanakan
pada awal stase dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada
pengetahuan esensial yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tindakan atau
prosedur yang diperlukan dan berperilaku sesuai dengan baku penatalaksanaan operasi.
2.
Ujian Post test
Ujian ini dilakukan pada
akhir stase sebelum peserta didik pindah ke sub bagian lain. Materi ujian merupakan pengembangan dari
ujian pretest dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hasilnya dibandingkan dengan hasil pretest untuk
melihat kemampuan daya tangkap peserta didik terhadap materi modul yang
diajarkan dalam waktu 3 bulan ini.
Setelah ujian post test, dilakukan diskusi antara pengajar dan peserta
didik, untuk membahas hasil ujian dan berdiskusi lebih lanjut tentang kekurangan
dari peserta didik dari hasil ujian tulis.
3.
Buku Log
Buku log merupakan buku
yang mencatat semua aktivitas dari peserta didik, untuk menilai secara objektif
kompetensi yang didapat dari peserta didik.
Buku log berisi daftar kasus yang diamati, sebagai asisten ataupun yang
dilakukan secara mandiri yang telah ditandatangai oleh pembimbing. Masalah yang
dijumpai pada kasus yang ada juga dicatat dalam buku log. Selain itu buku log
juga berisi kegiatan ilmiah yang dilakukan selama pendidikan.
M. Materi Baku
1.
Penegakan diagnosis
Riwayat: distress respirasi.
Pemeriksaan fisik: tampak sesak, skapoid abdomen, dan suara usus di hemithorax dg suara
nafas yang menjauh atau melemah.
Pemeriksaan penunjang: RÖ Thorax dan BNO.
2.
Persiapan Pasien
a.
Persiapan operasi
1.Informed consent.
2.Puasa dilakukan
4-6 jam sebelum pembedahan.
3.Pasang infus,
beri cairan standar (N4) dengan tetesan sesuai kebutuhan.
4.Antibiotik
prabedah diberikan secara rutin.
b.
Teknik Operasi
Plikasi diafragma per laparotomy
Penderita dalam posisi supine dan
dilakukan anestesi umum. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada lapangan
operasi.Lapangan
operasi ditutup dengan doek steril. Dilakukan sayatan subcostal kanan atau kiri tergantung
defek, perdalam sampai peritoneum. Identifikasi organ viscera yang masuk
ke diafragma, kemudian direduksi,
identifikasi N. Phrenicus, plikasi diafragma sampai
diafragma flat dengan jahitan simple benang nonabsorbable, luka operasi ditutup
lapis demi lapis (lihat modul laparotomy).
3.
Pasca bedah
Komplikasi adalah perdarahan, infeksi
luka operasi, cedera organ visera abdomen, cedera N. Phrenicus
N. Algoritma
-Tidak
ada
O. Penuntun Belajar
Dan Daftar Tilik
PENUNTUN BELAJAR
Nilailah kinerja
setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan
waktu kerja yang sangat efisien.
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap
langkah tertentu tidak perlu diperagakan).
|
PROSEDUR OPERASI PLIKASI DIAFRAGMA
KEGIATAN
|
I.
Memahami data-data preoperasi yang
diperlukan
a.
Memahami keluhan dan gejala pasien.
b.
Memahami pemeriksaan fisik eventrasio diafragma.
|
II.
Melakukan tindakan Plikasi Diafrgama
a.
Dilakukan narkose umum dengan intubasi endotrakeal.
b.
Pasien diletakkan dalam posisi
supine.
c.
Desinfeksi lapangan pembedahan dengan larutan antiseptik, kemudian
ditutup dengan kain steril kecuali lapangan operasi.
d.
Dilakukan sayatan subcostal kanan atau kiri tergantung defek
lalu diperdalalam sampai peritoneum.
e.
Identifikasi organ viscera yang masuk ke diafragma, kemudian direduksi.
f.
Identifikasi N.Phrenicus, kemudian
dilakukan plikasi diafragma sampai diafragma
flat dengan jahitan simple benang nonabsorbable.
g.
Luka operasi ditutup lapis demi lapis.
|
III.
Penyelesaian
a.
Memberitahukan dan menjelaskan keadaan
pasien kepada keluarganya.
b.
Membuat laporan operasi.
|
DAFTAR
TILIK PENILAIAN KINERJA
PROSEDUR OPERASI PLIKASI
DIAFRAGMA
(diisi oleh pengajar)
Berikan penilaian tentang kinerja psikomotorik atau
keterampilan yang diperagakan oleh peserta pada saat melaksanakan statu
kegiatan atau prosedur, dengan ketentuan seperti yang diuraikan dibawah ini:
ü:
Memuaskan: Langkah atau kegiatan diperagakan sesuai dengan
prosedur atau panduan standar.
Ï: Tidak
memuaskan: Langkah atau kegiatan tidak dapat ditampilkan sesuai
dengan prosedur atau panduan standar.
T/T: Tidak Ditampilkan: Langkah,
kegiatan atau keterampilan tidak diperagakan oleh peserta selama proses
evaluasi oleh pelatih.
|
PESERTA : TANGGAL
:
KEGIATAN
|
NILAI
|
||
I. PENDAHULUAN
|
|||
1.
Memberikan penjelasan dan ijin tindakan.
|
|
|
|
2.
Menetapkan indikasi operasi.
|
|
|
|
3.
Memahami data-data
preoperasi seperti klinis dan pemeriksaan fisik.
|
|
|
|
II. TEHNIK TINDAKAN PLIKASI DIAFRAGMA
|
|
|
|
4.
Melakukan tindakan a dan antisepsis pada pasien.
|
|
|
|
5.
Melakukan drapping pada pasien.
|
|
|
|
6.
Melakukan sayatan subcostal.
|
|
|
|
7.
Melakukan identifikasi
organ viscera yang masuk ke diafragma.
|
|
|
|
8.
Melakukan identifikasi N. Phrenicus.
|
|
|
|
9. Melakukan
plikasi diafragma.
|
|
|
|
10. Melakukan
penutupan luka operasi.
|
|
|
|
III.
PENYELESAIAN
|
|
|
|
11. Memberitahukan dan menjelaskan keadaan pasien
kepada keluarganya.
|
|
|
|
12. Membuat laporan operasi.
|
|
|
|
Komentar/Ringkasan:
Rekomendasi:
Tanda
tangan Pelatih _______________________________Tanggal _______________
P. Kata Kunci: Eventrasio diaphragma, Plikasi
diafragma
0 comments:
Post a Comment