Kode Modul : MBA
002
Tongue tie atau ankyloglossia adalah
kelainan congenital yang terjadi pada frenulum lingual berupa suatu
perkembangan abnormal frenulum lingual sehingga membatasi ekstensi ujung lidah
melewati gigi insisivus mandibula. Kelainan ini harus dikoreksi karena pada
neonatus akan menyebabkan gangguan saat menyusu (sucking) dan minum (feeding).
Pada anak-anak yang lebih besar kelainan ini akan menyebabkan gangguan bicara (articulation).
B.
Waktu
1.
Tingkat pengayaan pada semester 1.
2.
Kegiatan magang diprogram pada semester 2 dan 3.
3.
Kegiatan mandiri dimulai dari awal semester 4 hingga akhir pendidikan .
Jenis Penyakit
|
ICD 10
|
Tahap I
|
Tahap II
|
Jumlah kasus minimum
|
|||||||||
PBD
3bl
|
Sem 1
|
Sem 2
|
Sem 3
|
Sem
4
|
Sem 5
|
Sem 6
|
Sem
7
|
Sem 8
|
Sem 9
|
G
|
M
|
||
Tongue Tie
|
Q38.1
|
K6
|
K6
|
P2A3
|
P2A3
|
P5A5
|
P5A5
|
P5A5
|
P5.A5
|
P5.A5
|
P5.A5
|
2
|
2
|
Kompetensi
yang harus dikuasai dalam setiap tahap ditandai dengan warna. Warna merah
adalah tingkat pengayaan dan pengusaan materi (K6), warna kuning adalah
tingkat magang dan pengusaan psikomotor, attitude (P2,A3); sedangkan warna
hijau adalah tingat mandiri dan penguasaan psikomotor dan attitude
(P5,A5). G : Kegiatan magang M : Operasi mandiri
|
C. Tujuan
1.
Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan
modul ini peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi dan topografi daerah
lidah, patogenesis tongue tie,
mampu menegakkan diagnosis, melakukan persiapan pra operatif, melakukan tindakan operasi tongue tie,
serta perawatan
pasca operasi.
2. Tujuan Khusus
Setelah menyelesaikan
modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk:
1. Mampu menjelaskan
embriologi, anatomi dan topografi lidah
2. Mampu
menjelaskan patologi dan patogenesis
tongue tie
3. Mampu
menjelaskan dan menegakkan
diagnosis tongue tie
4.
Mampu
menjelaskan dan melakukan
tindakan operasi pada tongue tie
5.
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi
komplikasinya
D. Strategi dan
Metoda Pembelajaran
1. Pengajaran
dan kuliah pengantar
|
50 menit
|
2. Tinjauan
Pustaka
✴
Presentasi teori dasar
✴
Presentasi kasus hernia
inguinoskrotalis
|
1 kali, telaah
kepustakaan
1 kali
|
3. Diskusi
Kelompok
|
2 x 50 menit,
diskusi kasus menyangkut diagnosa, operasi, komplikasi
operasi, dsb.
|
4. Bed side
teaching
|
2 x ronde
|
5. Bimbingan
Operasi
✴
Operasi magang
✴
Operasi mandiri
|
minimal 2
kasus
minimal 2
kasus
|
E.
Kompetensi
Jenis
Kompetensi
|
Tingkat
Kompetensi
|
|||
a
|
Mampu menjelaskan
embriologi, anatomi
dan topografi lidah
|
K6
|
|
|
b
|
Mampu
menjelaskan patologi dan patogenesis
tongue tie
|
K6
|
|
|
c
|
Mampu
membuat diagnosis tongue tie
|
K6
|
|
|
d
|
Mampu menjelaskan
dan melakukan tindakan operasi pada tongue tie
|
K6
|
P5
|
A5
|
e
|
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya
|
K6
|
P5
|
A5
|
F.
Persiapan Sesi
(1)
Materi kuliah pengantar berupa kisi-kisi materi yang harus
dipelajari dalam mencapai kompetensi, mencakup
a.
Embriologi, anatomi dan topografi lidah
b.
Patologi dan patogenesis tongue tie
c.
Diagnosis tongue tie
d.
Perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya
(2)
Presentasi teknik operasi
(3)
Peralatan penunjang untuk materi (audio-visual)
G. Referensi
1.
Grosfeld JL, O’Neill JA, Fonkalsrud EW, Coran AG. Otolaryngologic Disorders, dalam Pediatric Surgery. 6th
ed. 2006. pg 825.
2.
Ashcraft, Holcomb KW, Murphy GW, Patrick J. Head and neck, dalam Pediatric Sugery. 4th ed. 2005.
pg 697-706
3.
P. Puri, M. Holwarth. Pediatric Surgery. 2006. pg 139-152
H. Gambaran Umum
Tongue
tie atau ankyloglossia adalah kelainan congenital yang terjadi pada frenulum
lingual berupa suatu perkembangan abnormal frenulum lingual sehingga membatasi
ekstensi ujung lidah melewati gigi insisivus mandibula. Kelainan ini harus
dikoreksi karena pada neonatus akan menyebabkan gangguan saat menyusu (sucking) dan minum (feeding). Pada anak-anak yang lebih besar kelainan ini akan menyebabkan
gangguan bicara (articulation).
Anamnesis dan
pemeriksaan fisik; Bayi mengalami kesulitan saat
menyusu, anak mengalami kesukaran dalam bicara, kata-kata yang diucapkan tidak
jelas, penderita tidak dapat menjulurkan lidahnya keluar dari mulut, ujung
lidah hanya biasa dijulurkan sampai pada deretan gigi insisivus mandibula, gerakan
lidah ke arah lateral dan superior sangat terbatas karena tertahan oleh
frenulum lingual yang hampir mencapai ujung lidah.
Pengelolaan; Pada
neonatus dan bayi usia dini karena frenulum lingualnya tipis dan relative avaskular,
maka dapat dilakukan insisi sesuai office procedure dengan anestesi lokal.Pada
anak-anak yang lebih besar, frenulum lingualnya lebih tebal dan banyak
vaskularisasi maka dapat dilakukan pemisahan sederhana dengan atau tanpa
Z-plasty repair dalam anestesia umum.
I.
Contoh Kasus
Seorang bayi laki-laki, usia 5 hari, datang dengan keluhan rewel dan sukar
menyusu. Pada bagian
bawah lidah terdapat selaput
tipis yang hampir mencapai ujung lidah sehingga membatasi pergerakan lidah.
Pertanyaan:
1.
Apa kemungkinan diagnosis pada pasien ini?
2.
Kapan sebaiknya dilakukan tindakan
operasi?
J.
Rangkuman
Tongue
tie atau ankyloglossia adalah kelainan congenital yang terjadi pada frenulum
lingual berupa suatu perkembangan abnormal frenulum lingual sehingga membatasi
ekstensi ujung lidah melewati gigi insisivus mandibula. Kelainan ini harus
dikoreksi karena pada neonatus akan menyebabkan gangguan saat menyusu (sucking) dan minum (feeding). Pada anak-anak yang lebih besar kelainan ini akan menyebabkan
gangguan bicara (articulation).
Anamnesis dan
pemeriksaan fisik; Bayi mengalami kesulitan saat
menyusu, anak mengalami kesukaran dalam bicara, kata-kata yang diucapkan tidak
jelas, penderita tidak dapat menjulurkan lidahnya keluar dari mulut, ujung
lidah hanya biasa dijulurkan sampai pada deretan gigi insisivus mandibula, gerakan
lidah ke arah lateral dan superior sangat terbatas karena tertahan oleh
frenulum lingual yang hampir mencapai ujung lidah.
Pengelolaan;
Pada neonatus dan bayi usia dini karena frenulum lingualnya tipis dan relative
avaskular, maka dapat dilakukan insisi sesuai office procedure dengan anestesi
lokal.Pada anak-anak yang lebih besar, frenulum lingualnya lebih tebal dan
banyak vaskularisasi maka dapat dilakukan pemisahan sederhana dengan atau tanpa
Z-plasty repair dalam anestesia umum.
K. Evaluasi
Tujuan Pembelajaran
|
Metode Penilaian
|
Mampu menjelaskan
embriologi, anatomi
dan topografi tongue tie
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu
menjelaskan patologi dan patogenesis
tongue tie
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu
membuat diagnosis tongue tie
|
Ujian lisan dan tulis
|
Mampu menjelaskan
dan melakukan tindakan operasi pada tongue tie
|
Pengamatan, penilaian kompetensi,
diskusi, dan penilaian buku log
|
Mampu melakukan perawatan perioperatif dan mengatasi komplikasinya
|
Pengamatan, penilaian kompetensi,
diskusi, dan penilaian buku log
|
L.
Instrumen Penilaian
a.
Ujian Pretest
Ujian ini dilaksanakan pada awal
stase dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mengacu pada pengetahuan
esensial yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tindakan atau prosedur
yang diperlukan dan berperilaku sesuai dengan baku penatalaksanaan
operasi.
b.
Ujian Post test
Ujian ini dilakukan pada akhir
stase sebelum peserta didik pindah ke sub bagian lain. Materi ujian merupakan pengembangan dari
ujian pretest dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi. Hasilnya dibandingkan dengan hasil pretest
untuk melihat kemampuan daya tangkap peserta didik terhadap materi modul yang
diajarkan dalam waktu 3 bulan ini.
Setelah ujian post test, dilakukan diskusi antara pengajar dan peserta
didik, untuk membahas hasil ujian dan berdiskusi lebih lanjut tentang
kekurangan dari peserta didik dari hasil ujian tulis.
c.
Buku Log
Buku log merupakan buku yang
mencatat semua aktivitas dari peserta didik, untuk menilai secara objektif kompetensi
yang didapat dari peserta didik. Buku
log berisi daftar kasus yang diamati, sebagai asisten ataupun yang dilakukan
secara mandiri yang telah ditandatangai oleh pembimbing. Masalah yang dijumpai
pada kasus yang ada juga dicatat dalam buku log. Selain itu buku log juga
berisi kegiatan ilmiah yang dilakukan selama pendidikan.
M. Materi Baku
1. Menegakkan
diagnosis
·
Anamnesis: Bayi mengalami
kesulitan saat menyusu, anak mengalami kesukaran dalam bicara, kata-kata yang
diucapkan tidak jelas.
·
Pemeriksaan fisik;
Penderita tidak dapat menjulurkan lidahnya keluar dari mulut, ujung lidah hanya
biasa dijulurkan sampai pada deretan gigi insisivus mandibula.
Gerakan lidah ke arah lateral dan
superior sangat terbatas karena tertahan oleh frenulum lingual yang hampir
mencapai ujung lidah.
2.
Pengelolaan Penderita :
a.
Persiapan operasi
1.
Inform Consent
2.
Puasa dilakukan 6 jam sebelum pembedahaan
3.
Pasang infus, beri cairan standard (NaCl, RL) dengan tetesan
sesuai kebutuhan.
4.
Antibiotik prabedah diberikan secara rutin.
b.
Tehnik Operasi
Penderita dalam posisi supine dan
dilakukan anestesi umum. Dilakukan tindakan aseptik
dan antiseptik pada lapangan operasi. Lapangan operasi ditutup dengan doek steril. Dilakukan eksisi
untuk memisahkan frenulum dari bagian anterior lidah. Dilakukan penjahitan
interrupted dengan benang absorbable untuk menghentikan perdarahan.
3.
Pasca bedah
Komplikasi operasi : Perdarahan & infeksi luka operasi.
N.
Algoritme
PENUNTUN
BELAJAR
Nilailah kinerja
setiap langkah yang diamati menggunakan skala sebagai berikut.:
3. Mahir: langkah dikerjakan dengan benar, sesuai urutannya dan
waktu kerja yang sangat efisien
T/D Langkah tidak diamati (penilai menganggap
langkah tertentu tidak perlu diperagakan)
|
PROSEDUR OPERASI EKSISI FRENULUM LINGUAL
KEGIATAN
|
I.
Memahami data-data preoperasi yang
diperlukan
a.
Memahami keluhan dan gejala pasien
b.
Memahami pemeriksaan fisik tongue tie
|
II.
Melakukan tindakan Eksisi Frenulum Lingual
a. Penderita dalam posisi supine
b. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada lapangan operasi.
c. Lapangan operasi ditutup dengan doek
steril.
d.
Dilakukan eksisi untuk memisahkan frenulum
dari bagian anterior lidah.
e.
Dilakukan
penjahitan interrupted dengan benang absorbable untuk menghentikan perdarahan.
|
III.
Penyelesaian
a.
Memberitahukan dan menjelaskan keadaan pasien kepada keluarganya
b.
Membuat laporan operasi
|
DAFTAR
TILIK PENILAIAN KINERJA
PROSEDUR OPERASI EKSISI
FRENULUM LINGUAL
(diisi oleh pengajar)
Berikan penilaian tentang kinerja
psikomotorik atau keterampilan yang diperagakan oleh peserta pada saat
melaksanakan statu kegiatan atau prosedur, dengan ketentuan seperti yang
diuraikan dibawah ini:
ü: Memuaskan: Langkah atau kegiatan diperagakan
sesuai dengan prosedur atau panduan standar
Ï: Tidak memuaskan: Langkah atau kegiatan tidak dapat
ditampilkan sesuai dengan prosedur atau panduan standar
T/T: Tidak
Ditampilkan: Langkah, kegiatan atau keterampilan
tidak diperagakan oleh peserta selama proses evaluasi oleh pelatih
|
PESERTA : TANGGAL
:
KEGIATAN
|
NILAI
|
||
I.
PENDAHULUAN
|
|||
1.
Memberikan penjelasan dan ijin tindakan
|
|
|
|
2.
Menetapkan indikasi operasi
|
|
|
|
3.
Memahami data data preoperasi seperti klinis dan pemeriksaan fisik
|
|
|
|
II.
TEHNIK TINDAKAN EKSISI
FRENULUM LINGUAL
|
|
|
|
4. Melakukan tindakan aseptik dan antiseptik
|
|
|
|
5.
Lapangan operasi ditutup dengan doek steril.
|
|
|
|
6.
Dilakukan eksisi untuk memisahkan frenulum
dari bagian anterior lidah.
|
|
|
|
7.
Dilakukan
penjahitan interrupted dengan benang absorbable untuk menghentikan
perdarahan.
|
|
|
|
III.
PENYELESAIAN
|
|
|
|
8.
Memberitahukan dan menjelaskan keadaanpasien kepada keluarganya
|
|
|
|
9.
Membuat laporan operasi
|
|
|
|
Komentar/Ringkasan:
Rekomendasi:
Tanda tangan Pelatih _______________________________Tanggal _______________
1 comments:
hallo, mohon info rekomendasi dokter untuk mendiagnosa dan insisi tongue tie anak sy (usia 3,5th)? trims.
Post a Comment